Serba-Serbi : Jadi Korban Penipuan di Maldives

Sedikit sharing mengenai pengalaman gak mengenakkan  (ngenesin sih, lebih tepatnya) saat masih bekerja di Maldives. Sesuai judul, yap! Benar sekali! Aku kena scam atau korban penipuan.

Well, aku sharing ini karena menurutku kejadian ini mungkin bisa terjadi sama siapa saja. Terlebih untuk teman-teman yang bekerja di perusahaan atau hotel yang punya struktur organisasi sepanjang jalan kenangan.

Alkisah di suatu sore yang aman, damai, dan tentram, tiba-tiba telepon di front desk bunyi. Aku langsung angkat dong. 

Continue reading Serba-Serbi : Jadi Korban Penipuan di Maldives

Untold Stories : She is Back

Tangan Laura membeku di udara saat ujung jarinya hampir menyentuh panel bel di samping pintu mahoni lebar yang kini tampak mengintimidasi. Ia menggigit bibir bawahnya keras-keras, nyalinya perlahan ciut.

Tekan, tidak, tekan, tidak. Kalau tekan, nanti Marc keluar dan melihatnya di sini. Kalau tidak, ia tidak akan tahu keadaan Marc. Tapi bagaimana kalau Marc tidak senang melihatnya? Kan tidak lucu Laura sudah jauh-jauh datang dari Madrid dan… diusir.

Aduh, bagaimana ini? Laura mengerang dalam hati. Raut wajahnya berubah muram saat teringat kembali kejadian beberapa minggu lalu di Madrid. Laura tidak habis pikir entah setan dari mana merasuki kepalanya hingga terucap kata-kata yang… tak seharusnya terucap, sangat-sangat tidak pantas, dan Laura sendiri pun kaget dan tersengat, apalagi Marc. Kalau Laura ada di posisi Marc waktu itu, ia pasti akan tersinggung berat karena efek dari perkataannya bisa mengubah status mereka menjadi mantan dalam sekejap.

Laura membuang napas kesal sambil mengentakkan kaki, merutuki kebodohannya yang sudah tak tertolong. Ingin sekali ia menjedotkan kepalanya ke dinding. 

Laura menyesal. Tapi apa lagi yang mau dikata? Semuanya sudah terlanjur. Ia tak bisa menarik kembali kata-katanya. Ibarat pepatah nasi telah menjadi bubur. Mau bagaimana lagi coba? Continue reading Untold Stories : She is Back

Hello Maldives + Suka Duka Kerja di Maldives + Proses Perekruitan

Hi, folks! Semoga kalian semua sehat selalu ya di tengah pandemi yang membumi-hanguskan hidup kita yang khususnya bekerja di sektor pariwisata. Sembari menunggu keadaan membaik, kali ini aku mau cerita tentang suka dan duka kerja di kepulauan cantik yang bernama Maladewa/Maldives.

Banyak teman-teman yang tanya kok bisa sih kerja sampai sana? Caranya gimana? Pakai agent ya? Trus proses perekruitannya susah gak? Pasti gajinya gede ya? Susah gak kerjanya? Kerja apa sih?

First of all, aku mau bilang nothing is impossible. Aku sendiri sebenarnya gak pernah expect buat kerja di luar negeri, apalagi di Maldives yang waktu itu letaknya di bumi bagian mana pun aku gak tau. Continue reading Hello Maldives + Suka Duka Kerja di Maldives + Proses Perekruitan

The Unspoken Mind : Who am I?

Remember me when the best of me has gone…

Aku merasa asing. Dengan penampilan, tingkah laku, cara bertutur kata, dan semuanya. Gak tau kenapa aku selalu merasa aku berhenti bertumbuh di usia 17 tahun, tepat pada saat aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Aku tidak tau apa yang terjadi. Ingatanku menurun. Cara berpikirku berubah. Dan ambisius yang selalu menjadi kebanggaanku hilang.

Aku gak kenal siapa diriku yang sekarang. Seolah 3 tahun setelah kelulusan sekolah, aku tak ubahnya benda mati yang hilang arah dibawa angin. Aku menulis ini bukan berarti aku kurang bersyukur. Hanya saja aku merasa apa yang aku jalani sekarang murni bukan karena keinginanku. Aku kangen sama diriku yang dulu. Aku kangen sama kehidupan dan rutinitasku yang dulu. Aku belum siap beranjak. Dunia orang dewasa terlalu kejam dan aku belum siap menerima segala beban hidup yang bikin aku stres dan tertekan.

Mungkin bisa dibilang dunia orang dewasa penuh dengan kepalsuan. Orang-orang tak segan menusuk dari belakang untuk mempertahankan eksistensinya, memperbaiki reputasinya, dan mereka tak segan menikam orang-orang gak bersalah untuk dijadikan kambing hitam. Continue reading The Unspoken Mind : Who am I?

Perhitungan Gaji Anak Hotel

Bicara masalah gaji, postingan ini ditulis khusus untuk teman-teman yang baru graduate dan belum ada gambaran kira-kira berapa sih gaji kita kalau kerja di hotel? Tidak cuma buat fresh graduate nih, mungkin teman-teman lain ada yang berminat mencoba peruntungan di hospitality industry, berikut aku jabarkan.

Ini khusus untuk gaji karyawan biasa ya, kawan. Bukan casual/daily worker, level supervisor atau manajerial.

Sistem gaji di hotel-hotel pada umumnya meliputi gaji pokok/basic salary dan uang service/service charge. Nah, apa sih basic salary dan service charge itu?

Pengertian dari basic salary adalah gaji pokok yang mengikuti Upah Minimum Regional (UMR) masing-masing daerah. Ingat ya, UMR tiap daerah itu berbeda-beda. Aku ambil contoh di Bali. Walaupun Bali bisa dibilang gerbang destinasi terbesar datangnya turis-turis mancanegara, tapi UMR di sana terbilang kecil. Aku ambil angka tertinggi di Kabupaten Badung sebesar IDR 2.299.311 (UMR per 2017). Bandingkan dengan UMR di Jakarta yang berkisar IDR 3.355.750 (UMR per 2017). Lumayan jauh kan? Tapi kita gak bakal bahas besar dan kecilnya dulu. Continue reading Perhitungan Gaji Anak Hotel

Hola Bali!!!

Definisi mandiri untuk tiap orang pasti berbeda.

Hola, Bali!!! Setelah satu setengah bulan, akhirnya kita bisa berteman. Well, I’m officially moving out from Bintan dan di sinilah aku sekarang. Di kota yang sebenarnya gak bisa disebut kota-kota amat, tapi gak bisa juga disebut pedesaan.

So, how does it feel like?

Amazing, awesome, fun, and… tired. To be honest, aku sebenarnya gak tau apa yang aku cari di sini. Aku suka petualangan. Aku suka jalan. Dan aku suka hal-hal yang baru.

Banyak dari rekan kerjaku tanya kenapa sih pindahnya jauh amat ke Bali? Di Batam (read : I told them that I am coming from Batam. Bintan gak terdeteksi di peta Indonesia. Jadi kurang femesss) kan banyak hotel dan dekat pula dengan Singapura. Jawabanku beragam. Aku bilang aku addicted sama sawah. Aku suka lihat padi dan di kampung halamanku gak ada. Sebenarnya ini gak bisa jadi pemicu utama kenapa aku pindah. Aku suka canang sari, bau dupa, dan everything about the culture. But now everything seems so so to me. Continue reading Hola Bali!!!

Marc & Laura : Turbulence

Alex :

Kakak ipar, aku sedang berada di Madrid. Boleh aku mampir ke tempatmu? Aku sangat rindu padamu.

Peluk dan cium dari adik ipar tercinta.

Laura tersenyum lemah saat membaca pesan singkat yang dikirimkan Alex. Jika dia sedang dalam keadaan baik-baik saja, dia akan terkekeh dan langsung menelepon adik ‘mantan’ kekasihnya itu.

Tidak ada  yang tahu. Bahkan kedua orangtuanya dan orangtua Marc, bahwa hubungan mereka telah berakhir sejak dua bulan yang lalu. Marc menjadi pihak yang mengambil keputusan. Alasannya sederhana dan Laura dipaksa untuk mau tidak mau menerima permintaan Marc tersebut.

Alibi you deserve better. Kesibukan Marc yang semakin padat membuat mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bersama. Continue reading Marc & Laura : Turbulence

Pindah Rumah

Hi, sugar! Aku ada pengumuman penting nih. Sekarang semua fanfiction tentang Marc Marquez yang aku tulis bakal pindah ke Wattpad.

Beberapa cerita seperti The One That Got Away atau My Secret His Son bakal lebih diprioritaskan untuk terbit di sana. Mungkin mengalami beberapa perubahan kata atau adegan, tapi overall tidak mempengaruhi isi cerita. Lagi pula kedua cerita tersebut belum menyentuh kata ‘The End’. So, mungkin bakal aku rombak sedikit.

Buat yang mau baca tulisan repost-ku, silakan klik link ini ya. Kalau mau follow ya monggo, mau vote dan komen bakal dengan senang hati daku menerimanya. Hihihi…

Akhir kata, selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang sedang menjalankannya. Semoga sampai ke garis finish. Sebentar lagi lho.

Sudah ah. Sampai bertemu di dunia orange. Dah… dah…

 

~Rita~

Sebuah Pilihan

Hola, sugar!!! Apa kabar semuanya??? Finally aku nge-blog lagi setelah sekian lama vakum. This would be my first post since 1997 *eh* bercanda cong.

Buat yang masih rajin berkunjung, I just wanna say thank you banget. Buat yang nyasar, welcome ya…

Well, mungkin buat teman-teman yang sering tanya kapan post ff lagi, I have no idea when exactly I’ll post again. Terkadang ya begitulah hidup. Dua tahun belakangan ini banyak banget yang berubah. Aku bukan lagi siswi SMA yang berprestasi atau mahasiswi perhotelan yang dulu pernah curhat salah jurusan. Dan fokusku juga gak lagi di dunia tulis menulis.

But, I am not giving up yet. That’s what I want to say. So, di sela-sela kesibukanku sebagai seorang hotelier, aku masih sering kok nulis-nulis kecil di note hp-ku. Walaupun gak dipublish. Continue reading Sebuah Pilihan

Hotelier Baru Gede Punya Cerita #1

Hai… hai… AKU KEMBALI!!! Adakah yang kangen sama Mommy Miguel yang super unyu-unyu ini??? *minta ditabok readers* Hihihi…

Setelah… *cek kalender dulu* hampir 5 bulan tidak posting apa pun di rumah tercintah saya ini, kini daku kembali dengan sebuah serial kehidupan. *eaaakkk*

Eh, serius lho. Seperti yang telah diketahui oleh beberapa teman, saat ini aku berprofesi sebagai seorang hotelier di salah satu resort bintang lima yang berada di Lagoi, Bintan. Mungkin nama Lagoi apalagi Bintan cukup asing di telinga kalian. But, tidak ada salahnya kan searching di google? Hitung-hitung sebagai pengenalan terhadap wilayah di negara sendiri gitu lho. Masa mau kalah sama turis mancanegara? Mereka yang bukan warga Indonesia saja lebih mengenal negara kita daripada kita sendiri sebagai warga Indonesia. Malu ding! Mau diletak ke mana wajah cantik dan ganteng kita ini???

Oke, back to the topic. Jadi asal mula kenapa aku bisa menjadi seorang hotelier itu tidak terlepas dari pendidikan yang aku tempuh. Bagi teman-teman yang sudah pernah membaca posting aku yang berjudul Suka, Duka, Manis, dan Pahitnya Kehidupan Anak Training di Hotel pasti sudah tahu dong background pendidikanku? Ya walaupun aku lulus tanpa gelar, setidaknya sekarang aku sudah bisa mencari duit dari hasil keringatku sendiri.

Bagi orang awam, kata hotel mungkin selalu identik dengan sesuatu yang berbau negatif. Ngaku deh. Iya, kan? Tenang. Bukan kalian saja kok yang punya pemikiran seperti itu. I have been there. Serius. Dulu, aku juga pernah punya pemikiran seperti itu sebelum benar-benar mengenal dan paham dengan dunia perhotelan. Hotel yang identik dengan free-sex-lah, narkotika, kehidupan glamor, dan sebagainya.

Faktanya… kami ini adalah babu. Eitt, kami babu tapi bukan sembarangan babu lho. Kami babu tapi babu elit. Mana ada babu yang pakai uniform keceh? Hehehe…. Bercanda. Continue reading Hotelier Baru Gede Punya Cerita #1